AQIDAH FILSAFAT FAIR 2012
“Meneladani
Sosok Muhammad SAW dengan Berkarya dan Berbagi antar sesama”
Senin-Senin | 21—28 Mei
2012 | Auditorium UIN Sunan Gunung Djati Bandung
HMJ Aqidah Filsafat |
Fakultas Ushuluddin | UIN SGD Bandung
KETENTUAN UMUM
LOMBA BACA PUISI DAN MENULIS
SURAT UNTUK NABI MUHAMMAD SAW
ANTAR SMA/SEDERAJAT TINGKAT
NASIONAL
I.
PESERTA
§
Peserta adalah siswa/i SMA/sederajat
se-Indonesia, Warga Negara Indonesia maupun asing (WNI atau WNA) yang menempuh
pendidikan formal di Indonesia.
II.
LOMBA
BACA PUISI
§
Pendaftaran lomba tidak dipungut biaya apapun
§
Pendaftaran dibuka sejak tanggal 16 April 2012
Pukul 00.00 WIB dan ditutup pada tanggal 21 Mei 2012 pukul 12.00 WIB
§
Mendaftarkan diri langsung ke Sekertariat
Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat UIN Bandung, Jl. A. H Nasution no
505 Bandung 40614 (samping kiri kampus UIN Bandung/terusan toko buku Iqra) atau
via sms dengan mengetik format:
[NamaLengkap_AsalSekolah_Kota/Kabupaten_Provinsi_PuisiPilihanpeserta]
ke Panitia Koordinator Lomba “Baca
Puisi”: 085321640471 / 085721428956
§
Peserta sudah hadir di tempat perlombaan paling
akhir 30 menit sebelum pelaksanaan untuk daftar ulang dengan menunjukan Kartu
Pelajar Asli atau Surat Keterangan Pelajar Lain, mengisi daftar hadir dan mengambil
nomor urut peserta lomba dari panitia
§
Lomba baca puisi dilaksanakan pada hari senin
dan selasa, 21-22 Mei 2012 pukul 13.00 WIB s/d selesai
§
Setiap peserta membacakan puisi wajib (Surat
untuk Rosulullah karangan D Zawawi Imron) dan 1
puisi pilihan peserta yang disediakan oleh panitia lomba (terlampir).
§ Pada
pelaksanaan, peserta yang dipanggil sampai tiga kali dan tidak hadir maka
dinyatakan gugur.
III.
LOMBA
MENULIS SURAT UNTUK NABI MUHAMMAD SAW
§
Perlombaan bersifat terbuka (tanpa daftar
terlebih dahulu) dan tanpa pungutan biaya apapun (gratis)
§
Perlombaan dilaksanakan melalui tahap
pengumpulan naskah lomba dari peserta, penjurian dan pengumuman pemenang.
§
Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu
naskah dengan deskripsi umum: Surat dapat berupa ungkapan kegelisahan,
kerinduan, dan tema-tema lain yang ditujukan pada Nabi Muhammad SAW.
§
Seluruh naskah lomba harus disertai kartu
identitas (Kartu Pelajar) dan mencantumkan identitas lengkap (biografi) penulis
meliputi nama, tempat/tanggal lahir, nama sekolah, alamat sekolah/madrasah,
alamat rumah, dan nomor kontak selular atau nomor kontak rumah.
§
Tulisan diketik dengan jenis huruf Times New
Roman ukuran 12, spasi 1,5, margins top; bottom; left; right 2,5 cm dengan
panjang tulisan minimal 2 halaman.
§
Penerimaan tulisan dimulai sejak tanggal 16
April 2012 pukul 00.00 WIB dan ditutup
tanggal pada tanggal 20 Mei 2012 pukul 24.00 WIB.
§
Tulisan bisa dikirim langsung, via Pos/Jasa
pengiriman lain (Tiki, dll) ke Sekertariat Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah
Filsafat UIN Bandung, Jl. A. H. Nasution No. 505 Bandung 40614 atau e-mail
ke: suratmuhammad@yahoo.com
§
15 naskah surat terbaik akan dibukukan, dan
masing-masing berhak mendapatkan 1 buku.
IV.
PENJURIAN
§
Kriteria penilaian diserahkan sepenuhnya kepada
para Dewan Juri.
§
Dewan Juri lomba “Membaca Puisi” terdiri
dari Bambang Q-Anees
(kritikus sastra) Soni Farid Maulana
(Redaktur Harian Pikiran Rakyat)dan Iman
Soleh (Dramawan)
§
Dewan Juri lomba “Menulis Surat untuk Nabi Muhammad SAW” terdiri dari D Zawawi
Imron (Sastrawan/budayawan), Cecep
Burdansyah (Pimpinan Redaksi Harian Tribun Jabar) dan Fatin Hamama (Pengurus Komunitas Sastra Indonesia Pusat)
§
Keputusan Dewan Juri adalah mutlak dan tidak
bisa diganggu-gugat.
V.
PENGUMUMAN
PEMENANG
§
Pengumuman Juara Lomba dan Penyerahan Hadiah
dilaksanakan pada puncak sekaligus penutupan rangkaian acara AQIDAH FILSAFAT
FAIR 2012, Senin, 28 Mei 2012 pukul 19.00 WIB di Auditorium UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, di jejaring sosial Aqidah Filsafat: Facebook: Aqidah Filsafat Bandung, Harian umum
Pikiran Rakyat dan Harian umum Tribun Jabar.
§
Apabila dikemudian hari diketahui pemenang melakukan pelanggaran ketentuan lomba, maka
status juara akan dipindahkan satu peringkat dibawahnya.
VI.
HADIAH
PENGHARGAAN
Para pemenang Lomba “Baca Puisi” dan Lomba “Menulis Surat
untuk Nabi Muhammad SAW” masing-masing akan mendapatkan:
§
Juara I :
Piala dan Uang Pembinaan sebesar Rp. 2.000.000,-
§
Juara II :
Piala dan Uang Pembinaan sebesar Rp. 1.500.000,-
§
Juara III : Piala dan Uang Pembinaan sebesar Rp.
1.000.000,-
VII.
KETERANGAN
LAIN
§
Informasi: Sekertariat
Himpunan Mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat UIN Bandung, Jl. A. H Nasution
No 505 Bandung 40614 (samping kiri kampus UIN Bandung/terusan toko buku Iqra)
atau hubungi panitia koordinator lomba “Baca Puisi” dan “Menulis Surat untuk
Muhammad” Aqidah Filsafat Fair 2012 (085321640471 / (085721428956)
VIII.
LAMPIRAN
Materi Lomba “Baca Puisi” antar
SMA/sederajat tingkat Nasional terdiri dari:
§ Puisi
Wajib;
Surat untuk Rasulullah
D Zawawi Imron
Wahai
kekasih,
Dari sudut ufuk yang tak kukenal
senyum agungmu menaburkan pesona
Dari sudut ufuk yang tak kukenal
senyum agungmu menaburkan pesona
Pada
debu-debu
yang mengepul dari derap kakimu
ada sebutir zamrud hijau
terbang menghinggapi hatiku
yang mengepul dari derap kakimu
ada sebutir zamrud hijau
terbang menghinggapi hatiku
Wahai
kekasih Allah,
Rahmat dan sejahtera semoga untukmu
dan selalu untukmu
Rahmat dan sejahtera semoga untukmu
dan selalu untukmu
Aku minta
sudilah engkau menjumpaiku nanti
yang mungkin terengah-engah
dalam jilatan lidah api neraka
Dan izinkan aku berteduh
di bawah naungan jubahmu
yang hijau kebiruan itu
sudilah engkau menjumpaiku nanti
yang mungkin terengah-engah
dalam jilatan lidah api neraka
Dan izinkan aku berteduh
di bawah naungan jubahmu
yang hijau kebiruan itu
Meski
jejak-jejakmu penuh dengan bercak-bercak darah
Wahai
kekasih,
apakah salah kalau aku merindukan
Sebuah Negeri Yang Indah?
apakah salah kalau aku merindukan
Sebuah Negeri Yang Indah?
1967
Dari: Derap-derap Tasbih.
§
5 Puisi Pilihan;
1). Do’a
kepada pemeluk teguh
Chairil Anwar
kepada pemeluk teguh
Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
2). Pelayaran Tuhan
Afrizal Malna
Afrizal Malna
Dalam orang tak
bertuhan dalam orang tak bertuhan
aku berlayar dalam tubuh tubuh sepi
terdaging di puncak puncak kediaman hening
mengeras dalam hujan hujan panjang
aku berlayar dalam tubuh tubuh sepi
terdaging di puncak puncak kediaman hening
mengeras dalam hujan hujan panjang
O, tuhan berlaut
dalam keheningan nisu
pada kapal kapal kaku
bisik bisik menjauh
kata yang mengeras dalam makna
aku mengental dalam tarian sinarmu
mabok lautanmu - samudra diri
melaju
melaju kaku
ke kota kota sepi
semua tak bicara dalam sujud abadi:
pada kapal kapal kaku
bisik bisik menjauh
kata yang mengeras dalam makna
aku mengental dalam tarian sinarmu
mabok lautanmu - samudra diri
melaju
melaju kaku
ke kota kota sepi
semua tak bicara dalam sujud abadi:
diri yang terusir
darimu
jadi laut tak bertepi
jadi laut tak bertepi
3). Aku Merindukanmu,
Oh Muhammadku
A Mustofa Bisri
Aku merindukanmu oh Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah
yang kalah
menatap mataku yang tak berdaya
sementara tangan-tangan perkasa
terus mempermainkan kelemahan
airmataku pun mengalir mengikuti panjang
jalan
mencari-cari tangan
lembut-wibawamu
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah
yang kalah
menatap mataku yang tak berdaya
sementara tangan-tangan perkasa
terus mempermainkan kelemahan
airmataku pun mengalir mengikuti panjang
jalan
mencari-cari tangan
lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
terus kudengar suara serutan
derita mengiris berkepanjangan
dan kepongahan tingkah-meningkah
telingaku pun kutelengkan
berharap sesekali mendengar
merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu oh Muhammadku
terus kudengar suara serutan
derita mengiris berkepanjangan
dan kepongahan tingkah-meningkah
telingaku pun kutelengkan
berharap sesekali mendengar
merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu oh Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
menjulur-julur ke sana kemari
mencari mangsa memakan kurban
melilit bumi meretas harapan
aku pun dengan sisa-sisa suaraku
mencoba memanggil-manggilmu
Oh Muhammadku, oh Muhammadku
Di mana-mana sesama suadara
saling cakar berebut benar
sambil terus berbuat kesalahan
menjulur-julur ke sana kemari
mencari mangsa memakan kurban
melilit bumi meretas harapan
aku pun dengan sisa-sisa suaraku
mencoba memanggil-manggilmu
Oh Muhammadku, oh Muhammadku
Di mana-mana sesama suadara
saling cakar berebut benar
sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
masing-masing mereka yang berkepentingan
aku pun meninggalkan mereka
mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
masing-masing mereka yang berkepentingan
aku pun meninggalkan mereka
mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu oh Muhammadku
Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
menitis ke sekian banyak umatmu
Oh Muhammadku-salawat dan salam bagimu-
bagaimana melawan gelombang kebodohan
dan kecongkakan yang telah tergayakan
bagaimana memerangi umat sendiri?
Oh Muhammadku
menitis ke sekian banyak umatmu
Oh Muhammadku-salawat dan salam bagimu-
bagaimana melawan gelombang kebodohan
dan kecongkakan yang telah tergayakan
bagaimana memerangi umat sendiri?
Oh Muhammadku
Aku merindukanmu oh Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu.
Aku sungguh merindukanmu.
1416H
4). Ingat Aku
dalam Do’amu
Ajip Rosidi
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin
5). Doa Malam
Ws Rendra
Ws Rendra
Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu
istriku masuk ke dalam darah-Mu.
Ketika Engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas aneka warna
berhamburan dari mulut-Mu.
Dan untuk anakku.
Kausediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumi-Mu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esok hari
dengan sulapan yang lain dan baru.
Ketika Engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas aneka warna
berhamburan dari mulut-Mu.
Dan untuk anakku.
Kausediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumi-Mu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esok hari
dengan sulapan yang lain dan baru.
***